- JANGAN MEMPERSULIT DIRI
Ada yang mudah didepan pelupuk mata kita,namun masih saja mencari yang sulit-sulit untuk digapainya. Mengapa mempersoalkan yang tidak jelas, kalau sudah banyak pilihan yang lebih jelas. Mengapa selalu meributkan yang tak nyata, sedangkan yang nyata sangat tampak didepan kita tak pernah dihiraukan.Maka mengapai apa yang ada daripada memimpikan apa yang tak ada.
Makan saja dulu itu semua
Setelah melewati 3 bukit dan ngarai, sang petani tiba di rumah kyai. Kyai menanyakan maksud kedatangannya.
Petani (P) : Saya ingin bertanya, apakah kepiting sawah itu halal atau haram ?
Kyai (K) Sebelum menjawab pertanyaan kamu saya ingin dulu bertanya, apakah kamu punya sawah ?
P: Punya , Kyai
K: Apakah di sawah yang kamu sedang tanami itu kamu bisa memancing belut?
P: Iya, kyai, bisa
K: Apakah kamu punya empang ?
P: Punya, Kyai
K: Apakah di empangmu dipelihara aneka ragam ikan, sperti mujair, tawes, mas, nila, gurame ?
P : Iya , Kyai
K: Apakah kamu juga beternak ayam atau bebek seperti petani di sini?
P Iya, Kyai
K: Nah , kalau begitu, makan dulu saja itu semua, janganlah dulu kamu persoalkan kepiting sawah, ayam, itik, ikan itupun mungkin tak habis kamu makan, jangan kau susahkan hidupmu dengan persoalan kepiting sawah.
Logikanya:
Teman, kenapa harus meributkan kepiting sawah bila itu tak kita miliki dan tak bisa kita makan seketika karena belum tersedia. Sedangkan ikan gurami, itik dan ayam sudah ada didepan kita untuk bisa kita masak dan nimati tak kita hiraukan.
Maka kenapa kita harus bersusah payah menciptakan polemik dan mencari-cari sesuatu yang tak pasti, bila sudah ada yang pasti kenapa kita tak merawatnya dan memperdulikannya.
Teman…..lalui hidup ini, jangan pernah mempersulit diri.
Muazar Habibi