Jaringan langit!

Saya ditanya, kok bisa membuat sekolah & pesantren besar? Dana dari mana?

Mungkin mereka mengira, saya dekat dengan Bapak Menteri Pendidikan, Walikota Mataram, Bupati Lombok Barat dan Kenal dengan Bapak Gubernur, baik sebelumnya dan sekatang juga punya jaringan pejabat lainnya, mereka mengira saya dapat bantuan dari mereka.

Ya saya akui, seperti halnya lembaga yang lainnya dapat bantuan dari pemerintah itu wajar, tetapi tidaklah semua biaya gedung yang megah, sarana yang lengkap dan aset tanah adalah bantuan dari pemerintah.

Bantuan dari beliau-beliau hanya ratusan juta dan itu resmi uang APBD yang jika sudah membantu sekali, baru 2-3 tahun mendatang dapat lagi.

Lalu dari mana uang sebegitu banyak untuk membangun sekolah dan pesantren ini? Saya sambil mengerejitkan dahi, berfikit. “Ah sahabat saya ini ternyata masih berfikir semua bisa karena bantuan dunia”!

Lalu saya sampaikan, apakah membangun harus mengandalkan jaringan? “Dia menjawab, biasanya begitu, dan hampir tidak mungkinlah milyaran didapat begitu saja tanpa jaringan!”

“Sahabatku, benar sekali yang engkau sampaikan. Hampir tidak mungkin kami Yayasan Islam Lenterahati Nusa Tenggara Barat ini bisa membangun gedung megah, sekolah kelas menengah, pesantren modern di NTB, siswa-siswa unggul dan berprestasi dengan dukungan sarana yang lengkap tanpa jaringan”

Jaringan itu itu adalah jaringan langit dan jaringan kepercayaan. Tanpa jaringan langit, tak mungkin الله memudahkan semua ikhtiar untuk mendapatkan dana Milyaran dari perbankan. Tak mungkin juga rasanya dapat membangun sebegitu besar sekolah modern di lahan sawa yang dulu kering kerontang menjadi tempat yang sekarang ramai lalu lalang kendaraan dan menjadi ikon Gunungsari tanpa adanya kepercayaan dari semua Walisantri.

Itulah bekal kami, jaringan langit yang menghubungkan doa kami langsung pada ilaihi dan jaringan kepercayaan dari semua Walisantri hingga saat ini menjadikan LENTERAHATI ISLAMIC BOARDING SCHOOL bisa berkembang dengan pesat. Tanpa itu walau banyak jaringan dunia, tidak akan pernah berjalan seperti apa yang kita kehendaki.

Setelah itu, sahabat saya tadi berkaca-kaca karena dia menyangka bahwa dunia ini bisa digapai karena jaringan antar manusia saja, padahal jaringan manusia tak ada artinya jika melupakan jaringan langit pada yang maha memiliki!

Selamat pagi,
Samangat membangun negeri!

Tinggalkan Balasan