LENTERAHATI ISLAMIC BOARDING SCHOOL

Loading

Arsip untuk 2 Jun 2019

Makna Ketupat

Makna Ketupat

Arti dan Makna Filosofi Ketupat di Tanah Jawa

Ketupat tidak lepas dari perayaan Idul Fitri. Dalam perayaan Idul Fitri, tentunya di situ ada satu hal yang tidak pernah pisah dari perayaan Ketupat Lebaran. Istilah tersebut telah menjamur di semua kalangan umat Islam terutama di pulau Jawa.

Ketupat atau kupat sangatlah identik dengan Hari Raya Idul Fitri. Buktinya saja di mana ada ucapan selamat Idul Fitri tertera gambar dua buah ketupat atau lebih. Apakah ketupat ini hanya sekedar pelengkap hari raya saja ataukah ada sesuatu makna di dalamnya?

Ketupat

Sejarah Ketupat

Adalah Kanjeng Sunan Kalijaga yang pertama kali memperkenalkan pada masyarakat Jawa. Sunan Kalijaga membudayakan 2 kali BAKDA, yaitu Bakda Lebaran dan Bakda Kupat. Bakda Kupat dimulai seminggu sesudah lebaran. Pada hari yang disebut BAKDA KUPAT tersebut, di tanah Jawa waktu itu hampir setiap rumah terlihat menganyam ketupat dari daun kelapa muda.

Setelah selesai dianyam, ketupat diisi dengan beras kemudian dimasak. Ketupat tersebut diantarkan ke kerabat yang lebih tua, sebagai lambang kebersamaan.

Arti Kata Ketupat

Dalam filosofi Jawa, ketupat lebaran bukanlah sekedar hidangan khas hari raya lebaran. Ketupat memiliki makna khusus. Ketupat atau kupat dalam bahasa Jawa merupakan kependekan dari Ngaku Lepat dan Laku Papat.
Ngaku lepat artinya mengakui kesalahan.
Laku papat artinya empat tindakan.

Ngaku Lepat

Tradisi sungkeman menjadi implementasi ngaku lepat (mengakui kesalahan) bagi orang Jawa. Prosesi sungkeman yakni bersimpuh di hadapan orang tua seraya memohon ampun, dan ini masih membudaya hingga kini. Sungkeman mengajarkan pentingnya menghormati orang tua, bersikap rendah hati, memohon keikhlasan dan ampunan dari orang lain, khusunya orang tua.

Laku Papat

Laku papat artinya empat tindakan dalam perayaan Lebaran.

Empat tindakan tersebut adalah:
1. Lebaran.
2. Luberan.
3. Leburan.
4. Laburan.

Arti Lebaran, Luberan, Leburan dan Laburan
Lebaran

Lebaran bermakna usai, menandakan berakhirnya waktu puasa. Berasal dari kata lebar yang artinya pintu ampunan telah terbuka lebar.

Luberan
Bermakna meluber atau melimpah. Sebagai simbol ajaran bersedekah untuk kaum miskin. Pengeluaran zakat fitrah menjelang lebaran pun selain menjadi ritual yang wajib dilakukan umat Islam, juga menjadi wujud kepedulian kepada sesama manusia.

Leburan
Maknanya adalah habis dan melebur. Maksudnya pada momen lebaran, dosa dan kesalahan kita akan melebur habis karena setiap umat Islam dituntut untuk saling memaafkan satu sama lain.

Laburan
Berasal dari kata labur atau kapur. Kapur adalah zat yang biasa digunakan untuk penjernih air maupun pemutih dinding. Maksudnya supaya manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batin satu sama lain.
Nah, itulah arti kata ketupat yang sebenarnya. Selanjutnya kita akan mencoba membahas filosofi dari ketupat itu sendiri.

Filosofi Ketupat:
1. Mencerminkan beragam kesalahan manusia.
Hal ini bisa terlihat dari rumitnya bungkusan ketupat ini.
2. Kesucian hati.
Setelah ketupat dibuka, maka akan terlihat nasi putih dan hal ini mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah memohon ampunan dari segala kesalahan.
3. Mencerminkan kesempurnaan.
Bentuk ketupat begitu sempurna dan hal ini dihubungkan dengan kemenangan umat Islam setelah sebulan lamanya berpuasa dan akhirnya menginjak Idul Fitri.
4. Karena ketupat biasanya dihidangkan dengan lauk yang bersantan, maka dalam pantun Jawa pun ada yang bilang “KUPA SANTEN“, Kulo Lepat Nyuwun Ngapunten (Saya Salah Mohon Maaf).
Itulah makna, arti serta filosofi dari ketupat. Betapa besar peran para Wali dalam memperkenalkan agama Islam dengan menumbuhkembangkan tradisi budaya sekitar, seperti tradisi lebaran dan hidangan ketupat yang telah menjadi tradisi dan budaya hingga saat ini.

Secara umum ketupat berasal dan ada dalam banyak budaya di kawasan Asia Tenggara. Ketupat atau kupat adalah hidangan khas Asia Tenggara maritim berbahan dasar beras yang dibungkus dengan pembungkus terbuat dari anyaman daun kelapa (janur) yang masih muda. Ketupat paling banyak ditemui pada saat perayaan Lebaran, ketika umat Islam merayakan berakhirnya bulan puasa.

Makanan khas yang menggunakan ketupat, antara lain kupat tahu (Sunda), katupat kandangan (Banjar), Grabag (kabupaten Magelang), kupat glabet (Kota Tegal), coto makassar (dari Makassar, ketupat dinamakan Katupa), lotek, serta gado-gado yang dapat dihidangkan dengan ketupat atau lontong. Ketupat juga dapat dihidangkan untuk menyertai satai, meskipun lontong lebih umum.

Selain di Indonesia, ketupat juga dijumpai di Malaysia, Brunei, dan Singapura. Di Filipina juga dijumpai bugnoy yang mirip ketupat namun dengan pola anyaman berbeda.

Ada dua bentuk utama ketupat yaitu kepal bersudut 7 (lebih umum) dan jajaran genjang bersudut 6. Masing-masing bentuk memiliki alur anyaman yang berbeda. Untuk membuat ketupat perlu dipilih janur yang berkualitas yaitu yang panjang, tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.

Di antara beberapa kalangan di Pulau Jawa, ketupat sering digantung di atas pintu masuk rumah sebagai semacam jimat. Ada masyarakat yang memegang tradisi untuk tidak membuat ketupat di hari biasa, sehingga ketupat hanya disajikan sewaktu lebaran dan hingga lima hari (Jawa, sepasar) sesudahnya. Bahkan ada beberapa daerah di Pulau Jawa yang hanya menyajikan ketupat di hari ketujuh sesudah lebaran saja atau biasa disebut dengan Hari Raya Ketupat.

Di pulau Bali, ketupat (di sana disebut kipat) sering dipersembahkan sebagai sesajian upacara. Selain untuk sesaji, di Bali ketupat dijual keliling untuk makanan tambahan yang setaraf dengan bakso, terutama penjual makanan ini banyak dijumpai di Pantai Kuta dengan didorong keliling di sana.

Tradisi ketupat (kupat) lebaran menurut cerita adalah simbolisasi ungkapan dari bahasa Jawa ku = ngaku (mengakui) dan pat = lepat (kesalahan) yang digunakan oleh Sunan Kalijaga dalam mensyiarkan ajaran Islam di Pulau Jawa yang pada waktu itu masih banyak yang meyakini kesakralan kupat. Asilmilasi budaya dan keyakinan ini akhirnya mampu menggeser kesakralan ketupat menjadi tradisi Islami ketika ketupat menjadi makanan yang selalu ada di saat umat Islam merayakan lebaran sebagai momen yang tepat untuk saling meminta maaf dan mengakui kesalahan.

Diambil dari berbagai sumber
Diolah Abah Muazar Habibi Pengasuh Lenterahati Islamic Boarding School

Nak Terimakasih

T

erimakasih Nak!

Nak, kami bangga pada kalian. Kami tak pernah meminta engkau menyebut nama LENTERAHATI ISLAMIC BOARDING SCHOOL dalam setiap tampilan mu di depan umum yang telah mengharumkan nama Lenterahati Ibs yang kelahirannya belum genap 4 tahun untuk SD, belum genap 7 tahun untuk PAUD dan belum genap 1 tahun untuk SMP.

Namun melalui lisanmu yang mungil, kau tak malu memperkenalkan bahwa engkau adalah santri Lentera Hati Ibs.

Kami pun bangga kepada orangtuamu, yang tak mempersoalkan piala-piala dan piagam penghargaan yang kau torehkan terjajar tapi di etalase kampus Lenterahati Ibs. Bahkan dengan bangga pula orangtuamu ikut menyebut bahwa kalian didik disini agar menjadi insan yang bermanfaat dan bertanggung jawab.

Nak, kami bangga kepadamu karena kami tak pernah meminta engkau ikut mempublikasikan sekolah ini kepada halayak, namun engkau ucapkan lantang di depan juri, pemirsa dan semua yang hadir saat engkau tampil bahwa engkau adalah santri Lenterahati.

Kadang kala, tak terasa air mata ini berlinang dengan ketulusan ini, kadang kami malu kepada orangtuamu padahal harusnya mereka yang berhak mengatakan bahwa berkat mereka engkau bisa mengharumkan nama sekolah.

Namun setali tiga uang, engkau dan orangtuamu begitu tulus mencintai sekolah ini hingga dengan bangga selalu menyebut bahwa prestasi yang telah kalian toreh dukungan sekolah dan juga bimbingan orangtua dirumah.

Nak, suatu saat engkau akan bisa menceritakan kepada anak-anakmu kelak bahwa engkau pernah dididik disini, bersama ratusan teman lainnya yang dengan tekun dan bersungguh-sungguh menuntut ilmu hingga banyak prestasi yang talah kalian sumbangkan untuk kebanggaan orangtua dan sekolah.

Nak, terimakasih kami karena engkau telah ikut membesarkan sekolah ini dengan semua kelebihan dan kekurangan yang ada. Engkau tak malu menjadi keluarga besar Lenterahati Islamic Boarding School yanh usianya belum genap meluluskan SD

Nak, alhamdulillah berkat dukungan, ketulusan dan semangatmu sekolah ini telah mendapatkan nilai Sangat Baik saat akreditasi SD kemarin, tingal menunggu waktu PAUD dan SMP akan menorehkan nilai yang sama dengan SD.

Nak, ikhlaskan pretasimu terukir di sekolah ini.
Nak, terimakasih atas semua yang telah engkau sumbangkan bagi nama baik dan kebesaran Lenterahati. Tampa kalian dan semua walisantri tak ada apa-apanya sekolah ini.

Nak, walau tak semua dari kalian mendapatkan piala dan sertifikat kemenanngan saat pulang berlaga. Namun bagi kami semua santri Lenterahati adalah anak-anak hebat yang kelak akan mengapai masa depan gemilang.

Terimakasih anak-anakku sekalian, selamat berlibur dan mudik lebaran. Kita akan berkumpul kembali 2 pekan yang akan datang.

Sampaikan salam kepada kedua orang tua kalian, mohonkan maaf jika kami selama mendidik dan mengasuh kalian kurang sabar dan ikhlas.

Kalian adalah anak-anak hebat

Minal Aidzin Wal Faidzin
Mohon Maaf Lahir dan Batin

Abah Muazar Habibi

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2219287608147791&id=100001997202810