Sekolah, Untuk Anak atau Orangtua?

Menjelang tahun ajaran baru, para orang tua pasti akan disibukkan dengan perkara mencari sekolahan buat anaknya, baik itu yang akan masuk ke jenjang sekolah dasar, sekolah menengah pertama ataupun sekolah menengah atas.

Mencari dan menentukan sekolah untuk buah hati ini merupakan perkara yang susah-susah gampang. Pasalnya, orang tua harus menyelaraskan keinginannya dengan keinginan serta kebutuhan anak. Belum lagi kalau sekolah yang diinginkan ternyata memberi persyaratan-persyaratan tertentu yang tidak semua anak dan orang tua memenuhinya, misalnya saja dalam segi kemampuan anak atau pun biaya.

Nah, jika dalam proses pencarian sekolah kemudian berbenturan dengan hal-hal di atas, maka apa yang perlu dilakukan oleh orang tua. Nggak mungkin kan anak menunda sekolahnya hanya karena permasalahan ini. Jadi, sebenarnya kriteria sekolah seperti apa sih yang kira-kira pantas orang tua pilih dan sekiranya anak suka?

1. Guru dan Lingkungan, Ramah Terhadap Anak

Saat menentukan sekolah buat anak, maka yang pertama kali perlu dilakukan oleh orang tua adalah berkunjung ke sekolah-sekolah yang memang sudah menjadi incaran. Ketika datang ke sekolah inilah, kita bisa melihat bagaimana sikap guru-guru di sana, ramah atau tidakkah, baik itu kepada anak didiknya, ataupun kepada orang-orang yang berkunjung ke sekolah tersebut.

Selain sikap dari guru-gurunya, kita pun perlu melihat sikap dari orang-orang di lingkungan sekolah, baik satpam, petugas kebersihan, hingga penjual makanan di sekitar sekolah. Kita harus memastikan semua memang ramah terhadap anak. Ini perlu kita lakukan agar anak nyaman nantinya.

2. Lihatlah Program-Program Sekolahnya Secara Langsung Bersama Anak

Agar anak suka dengan sekolah pilihan kita, maka kita bisa mengajak anak melihat dan merasakan secara langsung program-program yang diadakan oleh pihak sekolah. Biasanya, sebelum penerimaan siswa baru, maka sekolah akan melaksanakan semacam open house atau kelas uji coba.

Dengan anak merasakan secara langsung tempat di mana ia akan sekolah nanti, dan mencoba kegiatan-kegiatannya, maka anak akan lebih bisa menerima dan lebih bisa beradaptasi, semisal ia nanti sekolah di tempat tersebut.

3. Dengarkan Pilihan Anak.

Setelah anak merasakan secara langsung tempat di mana sekolah yang ditunjukkan oleh orangtuanya, tanyakan pada anak apakah ia senang dengan sekolah barunya ataukah ia justru menunjukkan raut muka tidak bahagia.

Hal ini penting karena keberhasilan pendidikan selanjutnya tergantung kesan pertama bagi anak terhadap sekolah barunya.

Keinginan orangtua belum tentu sama dengan keinginan anak-anak.

Bagi anak-anak yang awalnya punya teman di TK apalagi masih ada adiknya disekolah tersebut kemudian ia SD harus berpisah. Itu akan menjadikan masalah psikologis yang serius dan menghambat perkembangan jiwa anak.

Memang orangtua lebih memahami plus-minus program-program sekolah, namun belum tentu program-program itu sesuai dengan minat anak.

Tugas orangtua mencarikan pendidikan terbaik bagi anak-anaknya namun bukan berarti mengorbankan anak hanya karena pritise dan egoisme orangtua sehingga anak justeru tidak bahagia di Sekolah yang dipulihkan oleh orangtuanya, akibatnya yang menjadi korban adalah anak-anaknya

Abah Muazar Habibi Pengasuh Lenterahati Islamic Boarding

Tinggalkan Balasan