Outing dan Field Trip Mitigasi Bencana di BMKG Mataram oleh Siswa Kelas III SD Lenterahati Islamic Boarding School

Wilayah Indonesia rawan akan potensi bencana, terutama bencana alam. Karena itu, mitigasi bencana sudah seharusnya diajarkan kepada masyarakat sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD). Hal inilah yang dilakukan di SD LENTERAHATI Islamic Boarding School dengan melakukan outing dan field trip ke BMKG Mataram pada tanggal 16 Januari 2019 untuk mendapat kan pelayaran secara langsung mitigasi bencana khususnya bencana gempa bumi.

Para siswa di sana mendapat sosialisasi, edukasi pertolongan pertama, dan antisipasi bencana, khususnya gempa dan kebakaran. Sosialisasi dilakukan agar murid-murid SD paham apa yang harus dilakukan jika sewaktu-waktu terjadi bencana.

Mereka bisa langsung melakukan upaya untuk menyelamatkan diri atau memberikan pertolongan pertama saat terjadi luka. “Minimal murid-murid SD ini paham, apa yang harus mereka lakukan jika sewaktu-waktu terjadi bencana,” kata salah satu staf BMKG Mataram, saat santri/siswa kelas III berkunjung melakukan outing dan field trip ke BMKG Mataram untuk bisa mendapatkan penjelasan secara langsung apa itu bencana dan bagaimana jika ada bencana.

Kegiatan outing dan field trip ini dilakukan secara langsung oleh siswa kelas III SD Lenterahati Islamic Boarding School . Tujuannya, supaya pendekatan materi yang disampaikan seperti pertolongan pertama dan pemahaman terhadap bencana lebih mudah dicerna.

“Kami memberi pelatihan kepada siswa yang datang ke BMKG, kemudian diharapkan mereka dapat mempraktekkan ketika suatu saat ada kejadian bencana karena Lombok masih rawan bencana utamanya Gempa Bumi” ujar salah satu pendamping dari BMKG

Pendamping dari BMKG menambahkan, wilayah Indonesia termasuk NTB merupakan jalur rawan gempa. Dengan kegiatan outing dan field trip ini, anak-anak mendapat pengetahuan dan mampu menciptakan kondisi di mana siswa tidak akan panik jika terjadi bencana.

“Anak-anak SD Lenterahati Islamic Boarding School ini bisa menjadi leader bagi teman-temannya dibantu oleh guru kelas jika terjadi bencana. Kalau terjadi gempa mereka bisa mengajak temannya untuk berlindung di bawah meja, menghindari kaca, dan jika gempa sudah berhenti baru melakukan evakuasi,” tuturnya.

Sementara itu, salah satu orang tua siswa, mengaku sangat pendukung acara sosialisasi dan edukasi terhadap bencana dan pertolongan pertama tersebut. Menurut dia, kejadian gempa bumi seperti yang terjadi di Lombok bisa saja terjadi saat jam-jam sekolah.

Sehingga edukasi terhadap kebencanaan ini sangat berguna bagi anak-anak jika sewaktu-waktu kejadian serupa terjadi. “Gedung sekolah di Lombok sekarang sudah sampai empat lantai. Jika terjadi gempa dan anak-anak sedang berada di lantai empat, mereka sudah diajarkan untuk tidak panik dan berlindung di bawah meja,” katanya.

Itulah sekelumit cerita manarik dari kegiatan outing dan field trip yang menjadi bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran di Lenterahati Islamic Boarding School mulai PAUD, SD dan SMP dengan tujuan siswa tidak hanya belajar teoritis semata namun langsung bisa mengetahui secara nyata apa yang sedang dipelajarinya.

Pelajaran konsep ini satu-satunya diterapkan di lingkungan pendidikan di NTB dan menjadi pelajaran outdoor yang paling ditunggu siswa.

(Abah MH)

Tinggalkan Balasan