HIDUP ADALAH PERJUANGAN, PERJUANGAN BUTUH PENGORBANAN

Lalu bagaimanakah kita harus menyikapi hidup, menurut saya kita harus berusaha menjadi orang yang selalu bersyukur akan segala yang diberikan Allah kepada kita. Kita wajib berusaha dan berkorban untuk mencapai tujuan kita tapi kita hendaklah jangan pernah lupa bahwa disitu ada campur tangan Allah yang selalu menyertai kita. Dengan begitu kita tidak akan pernah menyesal dan berputus asa akan hasil yang kita capai karena Allah lebih tau seberapa mampu kita untuk menjaga dan mensyukuri apa yang telah diberikan-Nya.
                Dialah Allah yang Maha Besar, Maha Pemberi dan Maha Mengetahui tentang segala sesuatu. Lalu untuk apa lagi kita mengeluh jika kita sudah yakin bahwa Allah Maha Segala yang mempunyai kekuasaan penuh terhadap semua makhluk-Nya. Mungkin tulisan saya ini dianggap klise dan terlalu umum oleh sebagian orang yang mungkin lebih merasakan pahit getirnya hidup, tetapi yakinlah bahwa tulisan saya ini berdasarkan pencarian dan renungan saya selama bertahun-tahun yang ternyata dari dulu sampai sekarang hanya kalimat-kalimat itulah yang sering menyertai hidup kita yang mengingatkan kita akan segala sesuatu yang sebenarnya juga klise karena kebanyakan orang mengeluh pun tanpa disertai dengan usaha yang keras dan pengorbanan yang cukup dan yang lebih penting semua yang kita usahakan jarang sekali diniatkan karena Allah melainkan karena hal-hal yang tidak seharusnya.
                Sadarlah saudaraku bahwa hidup itu memang tidak mudah tetapi akan terasa nikmat jika selalu bersyukur dan bersabar karena Allah. Tiadalah manusia yang dapat hidup secara sempurna tanpa mengalami kesusahan dan kesedihan, semua itu adalah hal yang wajar, sewajar kita jika mendapat rejeki yang mungkin kata orang sedikit tapi sesungguhnya mempunyai nilai yang sangat tinggi jika kita cermati.
                Jika saya boleh memilih jalan hidup, saya pasti akan memilih hidup yang berkecukupan bersusah payah berjuang untuk bekerja secara sungguh-sungguh dengan cucuran keringat bahkan pernah dalam perjalan kehidupan saya dan istri dalam berusaha untuk mempertahankan ekonomi harus berlinang air mata, sendiri dan terus bangkit dari kegagalan demi kegagalan. Tetapi jika hal itu terjadi, saya tidak akan dapat merasakan nikmatnya syukur dan indahnya sabar seperti sekarang.
        Saya pasti tidak akan mempertanyakan/mencari tahu tentang kenapa Allah tidak langsung memberikan sebuah peluang untuk sukses, kenapa Allah harus menguji dengan begitu banyak ujian yang harus saya dan istri lalui. Ternyata itu tak lain agar kami lebih mencintai ujian dari Allah dengan bersyukur akan musibah dan ujian karena ujian dan musibah adalah titian keberhasilan yang belum waktunya di berikan Allah pada kita.
         Begitu pula, jika Allah melahirkan saya dalam kondisi yang sehat jasamani dan tak sehat bugar tanpa “keistimewaan” sebuah ujian kesehatan yang diberikan pada saya menjadi satu diantara sekian anak yang berbeda dan mengalami “kelainan bawaan, kondisi disleksia dan diskalkuliasia yang pernah menjadi kendala dalam proses belajar”. Mungkin saat ini tak ada inspirasi bagi saya untuk membangun dan mengembangkan sebuah lembaga pendidikan inklusi yang semua kondisi fisik, mental, bakat, minat dan psikologis yang berbeda bisa kami terima.
        LENTERAHATI ISLAMIC BOARDING SCHOOL ini terinspirasi karena Allah memberikan ujian pada saya, sehingga saya harus juga bisa merasakan apa yang dirasakan oleh ananda lainnya yang mungkin jadi mengalami kondisi jauh lebih dari apa yang saya alami dari saya lahir dan sampai nanti ketika usia menutup sejarah.
        Dari kondisi itu, saya menjadi orang yang harus selalu bersyukur atas apa yang telah Allah berikan pada saya, karena rencana Allah itu jauh lebih indah dari apa yang kita fikirkan.
        Begitu juga tentang harta, jika saya selalu hidup berkecukupan mungkin saya tidak akan dapat merasakan penderitaan orang yang kurang beruntung, tidak bisa mengerti tentang susahnya bersaing hanya untuk sesuap nasi dan tidak bisa menikmati.
      Perjalanan ini akan terus berlalu, tak seperti berjalan diatas permadani di selingi dengan tiupan merdu seruling mendayu dan hembusan angin sepoi, namun semakin jauh tantangan perjuangan akan semakin berat karena Allah akan menguji hambaNya sesuai dengan kadar kemampuannya. Maka saat tanpan tangga kehidupan kita lalui semakin tinggi, maka ujian yang diberikan Allah juga kadarnya akan ditingkatkan bukan untuk menjerumuskan hambaNya namun justru menguatkan langkah agar tangga lebih tinggi bisa dipijak dengan kuat.
      Maka saya selalu pesan pada diri ini, istri dan anak-anak kita harus selalu lebih siap akan ujian, fitnah bahkan yang lebih dari itu yang semuanya adalah cara Allah untuk mengukur seberapa kita bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan pada kita. Saat semua ujian telah Allah berikan, maka Allah akan mengantikan dengan kebahagiaan yang tak pernah kita bayangkan baik di dunia dan di akhirat kelak. Amin

“KEBAHAGIAAN BUKAN TUJUAN HIDUP TETAPI BERBAHAGIA MENJALANI HIDUP MERUPAKAN NIKMAT YANG PATUT KITA SYUKURI”

Abuya Muazar Habibi
Pengasuh Pesantren LENTERAHATI Islamic Boarding School Nusa Tenggara Barat.

Tinggalkan Balasan