๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐-๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐.
๐๐๐ฆ๐ ๐๐๐๐๐โ ๐๐๐๐๐๐๐๐, ๐ ๐๐ฆ๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ ๐๐๐๐๐โ ๐ก๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ก๐๐๐. ๐พ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ฆ๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐-๐๐๐๐ ๐ฆ๐๐๐ ๐๐๐๐ก๐๐, ๐๐ข๐๐ข๐ก ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐ก๐๐ ๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐. ๐พ๐๐๐๐๐ ๐ ๐๐ฆ๐ ๐๐๐๐๐โ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐ก๐ข ๐ฆ๐๐๐ ๐๐๐ ๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐โ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐ ๐๐๐๐๐โ ๐๐๐ โ๐๐๐๐๐ ๐ ๐๐๐ข๐ โ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ก๐ข๐ ๐๐๐๐ฆ๐๐๐๐๐โ๐๐๐ ๐๐๐๐-๐๐๐๐๐๐ฆ๐.
Saya pernah berfikir bahwa mendirikan sekolah dengan tiap tahun ajaran baru membludak pendaftarnya, antri harus tes masuk yang diterima adalah anak-anak hebat secara akademik dan kognitif serta sehat lahir dan batin agar sekolah ini menjadi sekolah favorit di NTB.
๐๐๐๐ข๐, ๐๐๐๐ข๐๐๐๐ ๐ ๐๐ฆ๐ ๐๐๐๐๐๐ข๐๐. ๐ต๐โ๐ค๐ ๐ ๐๐ฆ๐ ๐๐ข๐๐๐๐๐โ ๐๐๐๐๐ ๐๐ ๐ก๐๐๐๐ค๐ ๐๐โ๐๐๐ ๐๐ข๐๐ข ๐๐๐๐ ๐๐๐๐-๐๐๐๐ โ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐ก๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ข๐ก๐ขโ๐๐ ๐โ๐ข๐ ๐ข๐ , ๐๐๐๐ ๐ ๐๐ฆ๐ ๐๐๐๐๐ข๐๐๐ ๐๐๐๐๐ โ๐๐ก๐ ๐ก๐๐๐๐๐๐โ ๐๐๐๐๐๐ข ๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐โ๐ค๐ ๐๐๐๐๐๐ข ๐๐๐๐๐โ ๐ ๐๐๐โ ๐ ๐๐ก๐ข ๐ฆ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐โ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐ก๐ข๐ ๐พ๐ป. ๐๐๐ ๐๐โ ๐๐๐ ๐ป๐. ๐๐๐ ๐ค๐๐ก๐ข๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐ ๐ฆ๐๐๐ ๐ก๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐ ๐ ๐๐๐๐๐ก๐ ๐ก๐๐๐๐-๐ก๐๐๐๐๐๐ข ๐ฆ๐๐๐ ๐๐๐๐.
Engkau dilahirkan dengan banyak kekurangan dibandingkan dengan teman-teman sebayamu. Saat dulu englau balita, dipotong talipusarmu, pendarahan tiada henti. Saat menginjak anak-anak saat teman-temanmu asik berlarian dan main sepak bola kadang saat engkau tiba-tiba terbentur dan memar pendarahan dalam, engkau hanya bisa menatap sedih teman-temanmu.
Engkaupun bisa membaca lancar baru menginjak kelas 5 SD, itupun belum bisa membedakan antara huruf a dan e, b dan d, f dan v. Bahkan saat masuk pesantren engkau masih belum bisa membedakan antara huruf ba dan nun, jim dan kha dan kho.
Baru tersadar bahwa saya adalah salah satu anak yang diamanahkan ke orangtua yang sangat sabar dengan banyak perbedaan. Saya mengidap Hemophilia sehingga harus terkontrol agar tidak pendarahan, saya juga baru tersadar lambat membaca karena mengalami disleksia dan diskalkulisia yang sulit membedakan huruf dan angka yang hampir sama.
Kesadaran itu memuncak sejak saya lulus SMA, saya terpacu bagaimana harus bisa menunjulkan bahwa dibalik sesuatu yang Allah berikan berbeda pada saya ada anugrah terindah.
Anugrah terindah pertama adalah, Allah menitipkan janin Muazar Habibi di rahim seorang ibu yang sabar luar biasa dan sesorang ayah yang sangat pengertian dan penuh kasih sayang, mereka tak pernah mengeluh walau sejak kecil hampir tiap waktu diuji anak laki-laki satu-satunya yang sakit terus menerus.
Anugrah kedua adalah, saya dimudahkan oleh Allah dalam setiap urusan pendidikan. S1 saya tempuh paling cepat dengan durasi lulus 3.5 tahun dengan IP. 3.85. S2 Psikologi (S2 pertama) saya tempuh hanya 16 bulan walau di luar negeri dengan bolak-balik pulang pergi dengan IP. 4 predikat Suma Cume Laude, S2 ke 2 di UPI Bandung mengambil kependidikan dan koseling anak, tepat 1 tahun lulus dengan IP. 4 predikat Cume Laude. S3, yang saya menyangka akan menghabiskan waktu bertahun-tahun, Allah memberikan kemudahan dengan lulus tepat 3 tahun kurang 2 bulan dengan IP 4 dan Nilai Disertai sempurna maka dapat predikat Suma Cum Laude walau harus saja jalani dalam kondisi ujian fisik dan mental yang luar biasa, namun Allah memberikan hadiah yang lebih dari pada apa yang saya fikirkan.
Yang tak kalah istinewanya adalah anugrah diberikan Allah istri yang sabar, pengertian dan anak-anak yang insyAllah quroral a’yun.
Inilah kenapa kemudian saya memuruskan membuat sekolah yang tidak biasa, semua siswa boleh masuk. Tanpa tes, tanpa perbedaan, tanpa diskriminasi dan tanpa mengistimewakan antara yang satu dengan lainnya.
Saya punya azzam bahwa lembaga pendidikan harus mampu menciptakan iklim yang sehat dan bisa menerima perbedaan dan menjadikan anak-anak hebat dengan semua bakat, minat dan potensi yang mereka miliki walau berbeda.
Maka, ketika kita diamanahkan sebagai orangtua yang pertama kita lakukan adalah menerima apapun kondisi anak tanpa harus membedakan antara satu dengan lainnya.
Kedua, setiap anak diciptakan istimewa maka hendaknya orangtua tidak membiasakan diri untuk membandingkan dengan siapapun karena masing-masing anak tercipta dengan keistimewaan masing-masing yang tak akan pernah sama satu dengan lainnya.
Ketiga, ketika orangtua memilih sekolah untuk anak-anaknya yang perlu diperhatikan bukan hanya kualitas sekolah tersebut tetapi juga bagaimana sekolah dapat menjadi tempat yang nyaman bagi semua pengembangan potensi anak.
Keempat, orantua tidak bisa memasrahkan begitu saja pendidikan pada lembaga pendidikan namun orang tua harus kooperatif dalam semua kegiatan yang melibatkan antara anak, orang tua, guru dan lembaga pendidikan sehingga terjamin komunikasi yang harmonis dan anak bisa berkembang sesuai potensinya karena orantua koopetaif dalam sistem pembelajaran yang ada di lembaga tersebut.
Semoga bermanfaat.
SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL.
๐ผ๐๐ช๐ฎ๐ ๐๐ช๐๐ฏ๐๐ง ๐๐๐๐๐๐
๐๐๐ฃ๐๐๐จ๐ช๐ ๐๐๐จ๐๐ฃ๐ฉ๐ง๐๐ฃ ๐๐๐๐๐๐๐ผ๐๐ผ๐๐ ๐๐จ๐ก๐๐ข๐๐ ๐ฝ๐ค๐๐ง๐๐๐ฃ๐ ๐๐๐๐ค๐ค๐ก ๐๐ช๐จ๐ ๐๐๐ฃ๐๐๐๐ง๐ ๐ฝ๐๐ง๐๐ฉ