Saya kadang tersenyum jika ingat perjalanan dalam dakwah pendidikan. Awal mula saya datang ke Lombok, saya terlibat aktif dalam sebuah jamaah. Kemudian saya lihat ada sekolah yang cukup memprihatinkan, dari waktu ke waktu pindah dan menyewa. Saya ikhlaskan diri untuk menawarkan mengembangkan sekolah itu, Alhamdulillah dalam kurun waktu 1 tahun kemudian menjelma menjadi sekolah rujukan dan sampai melebihi daya tampung.

Perjalanan waktu, entah apa yang terjadi ada saja yang iseng tak senang. Kemudian membuat isu-isu yang menyenangkan, ya walaupun waktu itu saya dan istri yang tandatangan di bank untuk pinjaman dan meletakkan pandai dasar pendidikan yang maju kemudian diisukan hal-hal yang tak semestinya, saya memilih balik ke kampus untuk mengabdi secara penuh.

Karena darah mengalir dari kecil dalam keluarga yang mengelola pendidikan, 10 tahun kemudian saya mendirikan sekolah, awalnya menyewa di ruko dan Alhamdulillah berkembang pesat dalam waktu beberapa tahun, kemudian tanpa berfikir negatif ada keluarga yang menawarkan kerjasama agar pindah lokasi di rumahnya, tanpa berfikir hal-hal yang tak baik saya dan istri mengiyakan dan mulai berhutang lagi di bank untuk mengembangkan sekolah, dalam beberapa waktu Lenterahati Islamic Boarding School yang kerja sama di lokasi Jl. Adisucipto pun berkembang pesat dan akhirnya suatu waktu saya terkaget-kaget karena diatas plang Lenterahati Islamic Boarding School terpasang spanduk besar penerimaan sekolah lainnya dengan alamat yang sama.

Akhirnya kami tau bahwa secara sepihak kerjasama antar keluarga itu mereka revisi dan kami dipaksa untuk menyewa ditempat yang kami bangun sendiri walau tanah itu adalah miliknya. Karena tak ingin konflik dengan keluarga kami menerima hal pahit itu dan ikhtiar mencari lokasi baru.

Alhamdulillah kami dapat lokasi baru walau harus mulai dari Nol dan pindah dari Kota Mataram ke wilayah Lombok Barat, 2 tahun kemudian bangunan berdiri kokoh walau dihantam gempa dahsyat semua berkat doa dan dukungan keluarga, tim Lenterahati dan walisantri.

Pun akhirnya sampai saat ini kami berkembang dengan pesat yang semuanya dimudahkan Allah dan semua yang hilang diganti lebih oleh Allah.

Kakak tertua H. Joni Adiansyah, Ph.D selepas dari pendidikan di Luar Negeri menghibahkan kost-kostan beliau untuk dirombak menjadi sekolah dan mendapatkan kepercayaan sebagai pencontohan PAUD ramah anak.

Allah pun menganti harta yang diambil oleh yang tak punya hak dengan kemuliaan lebih dengan diberikan wakaf berupa tanah 1000 meter/segi bersama bangunan yang sudah jadi.

Terasa bersyukur ini masih terus kami lantunkan, pada November ini InsyAllah akan kami bangun gedung Asrama dan Gedung Belajar untuk SMP & SMA, tadi malam saya sampaikan ke Bang Gubernur Bang Zul Zulkieflimansyah sebagai shohib akan niatan membangun gedung baru dan beliau langsung respon untuk membantu mengurukan lahan yang akan dibangun dan langsung saya silaturahim ke Kepala Dinas PUPR Provinsi Bapak Ridwan Syah dan beliau langsung respon dengan baik. InsyAllah akan dibantu optimal untuk pembangunan LENTERAHATI ISLAMIC BOARDING SCHOOL.

InsyAllah semuanya sudah di atur Allah kapan akan terjadi dan hikmah dibalik semua ujian inna ma’al usri yusra (إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا) arti “Sesungguhnya, sesudah kesulitan itu ada kemudahan“.

Ngak apa-apalah disana sini dimana dulu saya berada, program-program unggulan pendidikan kemudian dicopas begitu saja dan ada yang lebih parah karena tidak percaya diri, semua yang dilakukan selalu mengambil bayang-banyang Lenterahati Islamic Boarding School sehingga seakan-akan menjadi bagian Lenterahati Islamic Boarding School padahal tidak ada hubungan sama sekali, hanya diuntungkan lokasi dan Gedung yang dulu kami sulap menjadi layak untuk lembaga pendidikan.

Bagi kami adalah, Allah tak akan mungkin menguji hambaNya diluar batas kemampuan dan apapun yang diberikan Allah tentu ada masa dan waktunya.

Selamat malam Jumat malam dimana doa-doa dikabulkan.

Tinggalkan Balasan