Bagi kami di Lenterahati Islamic Boarding School semua anak adalah istimewa karena kami yakin bahwa Allah menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk
لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
Laqad khalaqnal-insāna fī aḥsani taqwīm
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”
Sebaik-baik bentuk ini bukan dalam rupa, wajah, kecantikan dan ketampanan tetapi rupa manusia itu dalam 3 wujud. Jasad, Ruh dan Akal, tiap manusia memiliki potensi yang sama walau kekurangan fisik tentu Allah memberikan kelebihan pada wujud lainnya, bisa jadi Ruhiyahnya lebih mulia karena ia dekat dengan Allah atau Akalnya lebih cerdas dibanding dengan lainnya.
Bisa jadi Allah menganuhgrahkan kondisi anak yang spesial dalam kategori anak berkebutuhan khusus, tentu Allah tak meletakkan itu sebagai sebuah kekurangan namun Allah akan menitipkan kelebihan pada Jasad atau Ruhnya jika Jasadnya tidak sekuat teman seusianya.
Maka ketika kita miliki anak, yang pertama kali harus kita perhatikan adalah, jangan pernah kita ringan lisan membandingkan antar saudara karena itu akan berdampak pada hubungan mereka kelak ketika dewasa karena ada sindrom sibling rivalry bisa muncul karena adanya kecemburuan dari salah satu saudara, akibat kasih sayang orang tua yang mereka anggap tidak adil akibatnya timbul curiga antar saudara.
Dengan saudara saja kita sangat tidak baik membandingkan apalagi dengan orang anak lainnya, karena mereka semua punya kelebihan dibalik kekurangan yang ada.
Yang kedua adalah, usahakan untuk tidak mencontoh apa yang dilakukan oleh orangtua lainnya dalam mendidik anak, karena pola asuh mereka pada anak-anaknya belum tentu cocok kita terapkan untuk anak kita. Jangan sampai kita berfikir bahwa anak-anak teman kita, bahkan saudara kita bisa lebih disiplin, sopan dan lain sebagainya uang ukuran kasat mata lebih unggul dari anak kita menjadikan kita “membabi buta ikut menerapkan pola asuh yang mereka terapkan untuk anak-anak mereka kepada anak kita”
Padahal sisi budaya, kebiasaan, pendidikan, pengalaman bahkan mungkin masalah yang dihadapi orangtua lain terhadap anak-anaknya belum tentu sama dengan apa yang kita alami. Sehingga jika pengalaman orang lain kita copy pasti untuk anak-anak kita bukan justru berdampak baik, bisa jadi anak-anak kita yang akan frustasi.
Jalan terbaik Adalah kita sebagai orangtua memahami karakter, kemampuan, kekurangan, kebiasaan, bahkan kemampuan fisik, ruhiyah dan akal anak kita sehingga kita bisa menjadi orangtua yang bukan hanya bisa mengasuh dan mendidik tetapi bisa menjadi teman bagi anak-anak kita.
Yang utama adalah tidak ada orang lain yang lebih tau siapa dan bagaimana anak kita selain kita sebagai orangtua, maka jangan pasrahkan 100% pendidikan kepada gurunya karena kita harusnya yang lebih peduli pada perubahan dan perkembangan anak.
Yang terakhir Sabda Rasulullah SAW: “Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian”. Artinya, ilmu itu bersifat dinamis dan tidak tetap, menyesuaikan dengan kondisi sekarang dan kehidupan masa depan, maka mendidik anak pengalaman kita sebagai anak dulu belum tentu cocok kita peraktekkan untuk mendidik anak kita pada zaman ini.
Dari hadist tersebut, sudah sangat jelas bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini serba berubah. sesuatu yang hari ini istimewa, tapi pada 10 atau 20 tahun mendatang bisa jadi hanya hal yang biasa-biasa saja. sesuatu yang hari ini mungkin, bisa jadi pada 10 atau 20 tahun mendatang adalah hal yang sangat mudah sekali.
Karena itu, agar para guru, para orang tua terus mengembangkan pengetahuannya dalam Ilmu Pengetahuan, dan mengajarkan anak sesuai dengan kepentingan masa yang akan datang, bukan masa kini apalagi masa lalu. Ketika zaman berubah tentu tantangannyapun berubah, baik itu tantangan untuk bertahan hidup, tantangan dalam pergaulan, tantangan dalam menuntut ilmu serta tantangan-tantangan lainnya. Perubahan zaman inipun berdampak pada perubahan cara kita mendidik dan berkomunikasi dengan anak.
Pelajaran di masa sekolah dahulu telah berubah. Dari mulai masa-masa berburu, dimana manusia bertahan hidup dengan cara berburu, kemudian berkembang dengan mulai bercocok tanam, kemudian berkembang lagi dengan pandai mengelola hasil cocok tanam/ industri.
Seiring perkembangan zaman, berbagai macam teknologi mulai berkembang, seperti penemuannya mesin dan sekarang masuk masa informasi. Jadi dapat kita lihat, orang yang paling sukses adalah mereka yang paling cepat menguasai informasi hal ini ditandai dengan serba mudahnya kita mendapatkan akses untuk sebuah informasi melalui teknologi digital.
Semua orang bisa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, karena pada dasarnya manusia dianuegerahi kecerdasan, ada jutaan sel didalam kepala manusia untuk menopang itu. Bedanya adalah kesungguhan manusia untuk menggunakan otak, meskipun sering digunakan maka semakin pintar seseorang, tapi sebaliknya, semakin jarang otak digunakan maka otak akan semakin tumpul.
Sumber ilmu pengetahuan itu ada dalam Islam. Itu dijelaskan dalam banyak ayat dan hadist. Bahkan Allah akan meninggikan orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat, dan sumber kebahagiaan dunia dan akhirat adalah dengan ilmu pengetahuan.
Untuk itu, kondisi tersebut menjadi ‘PR’ bagi guru dan orang tua dalam mempersiapkan anak- anak agar siap menghadapi zamannya. sehingga anak menjadi anak yang bermanfaat serta berdaya guna serta jadi amal kebaikan orang tua kelak.
Abah Muazar Habibi
Mudir ‘Am Pesantren Lenterahati Islamic Boarding School