Semua dimulai bukan dari tiba-tiba namun melalui sebuah proses yang panjang dan berliku, penuh tantangan dan juga ujian.

Berdirinya Pesantren Lenterahati Islamic Boarding School ini awal mulanya penuh kontroversi dari para masyayikh. Banyak yang heran, mungkin belum ada pada 5 tahun yang lalu tercetus pemikiran nama Pesantren tidak dengan menggunakan nama Arab seperti layaknya Pesantren lainnya, namun justru memakai nama Lenterahati Islamic Boarding School.

Banyak yang beranggapan bahwa Lenterahati itu identik dengan syiah karena syiah memiliki percetakan yang besar dengan nama Lenterahati.

Setelah meyakinkan beliau-beliau para sesepuh tuan guru dan kiyai makna dan filosofi memberikan nama Lenterahati Islamic Boarding kemudian beliau memahami tidak ada unsur liberal atau syiah karena selain nama Pesantren yang dipertanyakan juga pengasuhnya.

Gelar saya, tidak ada satupun yang berhubungan dengan gelar keagamaan dan bukan lulusan UIN apalagi dari Jariyah Arab, Mesir dan sebagainya. Justru gelar yang saya miliki lebih identik dengan gelar liberal dari perguruan tinggi luar negeri yang memang tidak ada hubungan dengan Pesantren dan Islam sama sekali.

Dari beberapa interaksi, kemudian beliau-beliau orang tua panutan kami tuan guru dan kiyai di Lombok mengetahui bahwa saya cukup lama di pesantren dan dididik di lingkungan pesantren. Tak mungkin saya langsung menerangkan siapa saya dan kemampuan Islam dan Kajian Kitab bagaimana pada saat beliau mempertanyakan itu, namun dengan interaksi dan silaturahmi yang intens kemudian saya juga diminta memberikan kajian kitab di pesantren-pesantren beliau lalu beliau tau bahwa saya bukan seorang liberal bahkan bukan syiah.

Beliau tau kalau saya lama mondok di Pesantren Muhammadiyah dan tau bahwa Pesantren Lenterahati Islamic Boarding School Nusa Tenggara Barat tetap sebagai bagian ahlul sunnah wal jamaah.

Bukan hanya itu, saat semua pesantren sepakat santri tidak boleh pakai HP dan apalagi HP Android dan Laptop, namun justru Lenterahati Islamic Boarding School “mewajibkan semua santri dari SD-SMP-SMA memiliki fasilitas itu”. Ini tantangan terberat untuk meyakinkan betapa pentingnya teknologi bagi santri.

Terbukti saat pandemi, Lenterahati yang sdh sejak berdiri menggunakan IT sebagai bagian proses pembelajaran sangat bermanfaat dan justru pesantren lainnya yang awalnya menentang kebijakan santri membawa HP dan Laptop justru belajar IT kepada kami.

Tak sampai disitu, banyak yang tau bahwa saya adalah mantan aktivis 98. Sering tidak sejalan dengan kebijakan kebijakan pemerintah yang kadang bergesekan dengan penguasa apalagi saya juga waktu itu berangkat ke Jakarta ikut aksi 212, kemudian rame-rame mengatakan bahwa Pesantren Lenterahati Islamic Boarding adalah diasuh oleh seorang yang tergolong radikal.

Kemudian untuk menepis itu, saya gandeng Mako LANUD ZAM untuk melatih santri yang baru masuk dengan pembekalan LDKKS (Latihan Dasar Kepemimpinan dan Kedisiplinan Siswa) dengan materi bela negara, kesatuan dan tentunya Kedisiplinan dan Kepemimpinan yang langsung diasuh oleh para anggota TNI AU dan bertempat di Mako LANUD ZAM.

Terbukti, sampai saat ini justru baru Pesantren Lenterahati Islamic Boarding yang menyelenggarakan kegiatan penganti MPLS dengan kegiatan yang jauh lebih memberikan nilai tambah dan di dukung dengan kegiatan Matrikulasi Pembelajaran.

Alhamdulillah, dengan ujian, masalah dan badai yang menerpa sejak berdiri Lembaga Lenterahati Islamic Boarding School 11 tahun lalu dan berdirinya Pesantren Lenterahati Islamic Boarding School 5 tahun yang lalu telah menguatkan jati diri Lenterahati Islamic Boarding School mampu memberikan solusi pendidikan yang berkesinambungan dengan mencerdaskan semua aspek dan berkomitmen bahwa semua anak adalah istimewa.

Terimakasih kepada semua keluarga, tim hebat LHIBS, walisantri, santri dan semua pihak yang telah mendukung penuh Pesantren Lenterahati Islamic Boarding School hingga saat ini.

Harapan kami, seperti nama yang ada yaitu Lenterahati. Bahwa kedepan Lembaga ini mampu mencetak generasi penerus perjuangan Islam, menjaga NKRI dengan kecerdasan dan potensi masing-masing. Aamiin

Abah Muazar Habibi
Mudirul ‘Aam Pesantren Lenterahati Islamic Boarding School

Tinggalkan Balasan