Psikologi Keluarga (Sesi Komunikasi)

Komunikasi Dengan Anak Itu Tanggung Jawab Ayah, Perhatian ke Anak Itu Lebih Utama Dari Ibu

Dialog Ayah dengan Anak dalam Al Qur’an Sarah mendapatkan 14 tempat dalam Al Qur’an yang berisi dialog ayah dengan anak. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut:

1. QS. Al Baqarah 130 – 133 memuat kisah dialog Nabi Ibrahim As dengan ayahnya dan dialog Nabi Ya’qub As dengan anaknya.
2. QS. Al An’am : 74 memuat kisah dialog Nabi Ibrahim As dengan ayahnya.
3. QS. Hud : 42 – 43 memuat kisah dialog Nabi Hud As dengan anaknya.
4. QS. Yusuf : 4 – 5 memuat kisah dialog Nabi Yusuf As dengan ayahnya.
5. QS. Yusuf : 11 – 14 memuat kisah dialog Nabi Ya’qub As dengan anaknya.
6. QS. Yusuf : 16 – 18 memuat kisah dialog Nabi Ya’qub As dengan anaknya.
7. QS. Yusuf : 63 – 67 memuat kisah dialog Nabi Ya’qub As dengan anaknya.
8. QS. Yusuf : 81 – 87 memuat kisah dialog Nabi Ya’qub As dengan anaknya.
9. QS. Yusuf : 94 – 98 memuat kisah dialog Nabi Ya’qub As dengan anaknya.
10. QS. Yusuf : 99 – 100 memuat kisah dialog Nabi Yusuf As dengan ayahnya.
11. QS. Maryam : 41 – 48 memuat kisah dialog Nabi Ibrahim As dengan ayahnya.
12. QS. Al-Qashash : 26 memuat kisah dialog Syaikh Madyan dengan anak perempuannya.
13. QS. Luqman : 13 – 19 memuat kisah dialog Luqman dengan anaknya.
14. QS. Ash-Shaffat : 102 memuat kisah dialog Nabi Ibrahim As dengan anaknya, Ismail.

Demikianlah empat belas tempat dalam Al Qur’an yang memuat kisah dialog ayah dengan anak mereka.

Sedangkan dialog Ibu dengan Anaknya Ternyata, kisah dialog ibu dengan anaknya hanya ditemukan di dua tempat saja, yaitu pada dua surat berikut :

1. QS. Maryam : 23 – 26 memuat kisah dialog Maryam dengan janinnya.
2. QS. Al-Qashash : 11 memuat kisah dialog Ibu Musa dengan anak perempuannya.

Kemudaian dialog Kedua Orang Tua dengan Anaknya Adapun dialog kedua orang tua dengan anaknya, dijumpai dalam satu tempat saja, yaitu dalam QS. Al-Ahqaf : 17 yang memuat kisah dialog kedua orang tua dengan anaknya tanpa disebut namanya.

Pelajaran Penting Untuk Pendidikan Anak Dari seluruh perincian tersebut, tampak dialog ayah dengan anak memiliki porsi paling banyak. Hal ini memberi motivasi tentang pentingnya keterlibatan ayah dalam pengasuhan dan pendidikan anak. Al Qur’an memuat dialog ayah dengan anak jauh lebih banyak dibandingkan dengan dialog ibu dengan anak.

Hal ini menandakan bahwa pengasuhan dan pendidikan anak bukan hanya urusan ibu. Namun harus ada peran seimbang dari kedua orang tua.

Ayah harus menyempatkan waktu untuk banyak berdialog dengan anak-anak, karena itu adalah bagian penting dalam proses pendidikan dan pengasuhan anak. Ayah tidak boleh diam dan menyerahkan semua komunikasi dengan anak hanya kepada ibu.

Pendidikan anak harus menjadi tanggung jawab yang seimbang antara ayah dengan ibu karena anak memerlukan sosok keduanya. Keseimbangan peran dari ayah dan ibu akan memberikan andil besar bagi keberhasilan pendidikan anak-anak. Bahkan jika mengambil dari spirit dalam Al Qur’an tersebut, ayah memang dituntut untuk lebih banyak dialog dengan anak. Maka jangan diam dan pasif wahai ayah, karena Al Qur’an mengajak kita untuk banyak berdiskusi dengan anak.

Tugas kaum ibu, sungguh suatu tugas yang tidak ringan. Allah SWT telah menentukan kodrat wanita yang berat itu, wanita sebagai ibu adalah pendidik paling utama bagi manusia. Kaum ibu yang ideal tidak sekedar dapat mengandung, namun seorang ibu harus berkualitas. Anak-anak mereka tidak cukup dijamin kebutuhan jasmaninya, namun rohaninya juga lebih penting.

Ibu memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan anak. Bahkan ibu sudah mulai memberikan pendidikan walaupun sang anak masih dalam kandungan. Sehingga seorang ibu harus menjadi orang yang pandai untuk dapat mendidik anak-anaknya sesuai kebutuhan.

Anak merupakan amanah yang dititipkan Allah  kepada kedua orang tua untuk selanjutnya dididik, dibina dan dibesarkan sesuai dengan fitrahnya manusia. Seorang anak merupakan bagian yang tak terpisahkan dari figur seorang ibu. Ibu sebagai sekolah pertama bagi sang anak dan mempunyai kewajiban atas anak.

Al ummu madrasatul ula (Ibu adalah madrasah pertama untuk anak-anaknya) tempat dimana anak mendapat asuhan dan diberi pendidikan pertama bahkan mungkin sejak dalam kandungan. Seorang ibu secara sadar atau tidak sadar telah memberi pendidikan kepada sang janin, karena menurut penelitian bahwa bayi dalam kandungan sudah bisa mendengar bahkan ikut merasakan suasana hati seorang sang ibunda, maka tidak heran jika ikatan emosional seorang ibu dan anak akan lebih tampak dibandingkan dengan seorang ayah.

Abah Muazar Habibi, Psikolog
Mudirul ‘Aam Pesantren Lenterahati Islamic Boarding School

Tinggalkan Balasan