LENTERAHATI ISLAMIC BOARDING SCHOOL

Loading

Perjalanan Sekolah Tatap Muka Masa Covid-19

Perjalanan Sekolah Tatap Muka Masa Covid-19

Awal tahun 2020, kita semua terhentak seolah bumi berhenti berputar. Tak pernah menyangka bahwa akan ada sebuah musibah Pandemi Covid-19 yang menyerang semua belahan bumi tak terkecuali adalah Indonesia.

Indonesia termasuk negara yang belum maju dan belum sempurna serta mapan dalam hal ekonomi sehingga semua rakyat menjadi binggung, sedih dan banyak yang tak bisa narasikan dalam sebuah kata-kata karena begitu banyak persoalan yang timbul dari Pandemi Covid-19. Kita tak pernah mengenal istilah lockdown, harus berdiam diri dirumah, semua aktifitas dibatasi seolah-olah jiwa dan raga terbelengu.

Kemudian hal ini merembet pada dunia pendidikan, terhenyak harus ada istilah BDR (Belajar Dari Rumah) dengan menggunakan online berbasis Gadget yang awal mula GADGET hanya digunakan untuk hiburan, main game dan sejenisnya kemudian berubah fungsi menjadi alat pembelajaran DARING. Tentu hal ini membuat sebagian besar orangtua, guru dan pemerintah mengalami hambatan luar biasa karena Indonesia belum terbiasa mengunakan sarana teknologi apalagi pembelajaran online sebagai penganti sekolah.

1, 2, 3 bulan berjalan tanpa hambatan. Guru mulai bisa menggunakan teknologi IT walaupun masih sangat dasar yaitu pembelajaran online menggunakan Video Call melalui WA, di desa-desa masih mengalami persoalan karena tidak semua wilayah terjangkau jaringan internet.

Ternyata dengan perjalanan waktu bukan hanya persoalan jaringan yang menjadi kendala BDR, tetapi juga meningkatnya kasus-kasus pornografi yang diakses oleh siswa termasuk siswa PAUD karena bebasnya penggunaan gadget tanpa pengawasan orangtua dan ini berdampak pula pada peningkatan kasus pernikahan dini di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat, dan saya percaya ini bukan hanya dialami di NTB tetapi juga disebagian besar di wilayah Nusantara ini.

Yang lebih memprihatinkan adalah meningkatnya kasus kecanduan gadget sehingga mengubah pola perilaku, adab dan karakter siswa.

Tentu hal-hal ini menjadi sebuah keprihatinan kami, maka dengan langkah yang mantap. Kami susun sebuah blue print Protab Sekolah Tatap muka masa Pandemi Covid-19 yang kami ajukan 1 tahun yang lalu ke Satgas Covid-19 dan Bupati Lombok Barat. Kami gencar mengedukasi walisantri dan meyakinkan bahwa Lenterahati Islamic Boarding School mampu menyelengarakan sekolah tatap muka sebagaimana biasanya namun dengan PROTOKOL COVID-19 sesuai yang ditetapkan oleh pemerintah.

Selain itu kami juga tidak hanya menyusun Protab tetapi juga memenuhi semua fasilitas penunjang untuk pemenuhan Protokol Covid-19 yaitu mulai sterilisasi semua fasilitas, menyediakan tempat cuci tangan yang layak, membuat klinik 24 jam dan menyediakan fasilitas air minum steril di tiap lantai dan asrama sehingga semua fasilitas dan layanan memenuhi standar kesehatan dan Protokol Covid-19 yang kami buat.

Akhirnya berbuah manis, selain dukungan dari semua walisantri LHIBS juga mendapatkan dukungan dari satgas Covid-19 Lombok Barat dan Bupati Lombok Barat berserta jajaran utamanya Dinas Dikbud maka 8 bulan terlaksana sekolah tatap muka dan Alhamdulillah sampai menjelang libur tahun ajaran baru tanggal 05 Mei – 28 Juni 2021 semua siswa dan santri Lenterahati Islamic Boarding School sehat wal afiat.

Maka pada kesempatan ini menjelang Libur Tahun Ajaran Baru 2020/2021 dan Menjelang Idul Fitri 1 Syawal 1442 H, saya sebagai Pengasuh Lenterhati Islamic Boarding School beserta semua Pengurus Yayasan Islam Lenterahati, mengucapkan terimakasih kepada :

  1. Gubernur Nusa Tenggara Barat
  2. Bupati Lombok Barat
  3. Sekretaris Daerah Lombok Barat
  4. Satgas Covid-19 Lombok Barat
  5. Kepala Dinas Dikbud Lombok Barat
  6. Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat
  7. Kepala BPPD Lombok Barat
  8. Kepala Satpol PP Lombok barat
  9. Kepala Dinas Dikbud Kota Mataram
  10. Semua Kepala SKPD Kabupaten Lombok Barat
  11. Walisantri PAUD – SMP – Pesantren Kampus Jempong Mataram dan Kampus Ireng Lombok Barat
  12. Masyarakat Ireng Jaya yang ikut serta memberikan sumbangsih sebagai Kampung Sehat.

KUNJUNGAN GUBERNUR NTB, Dr. H. ZULKIEFLIMANSYAH

Alhamdulillah, lembaga kebanggaan kita Lenterahati Islamic Boarding School mendapat kunjungan dari Bapak Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah.

Bapak Gubernur memberikan apresiasi atas sarana dan prasana Lenterahati Islamic Boarding School yang mendukung pendidikan masa covid-19 yang tetap berjalan dengan baik dan semua santri dari PAUD-SMP semua tetap sehat dan semangat.

Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah sedang berkeliling melihat kondisi sekolah bersama Dr. MA Muazar Habibi Pengasuh Pesantren Lenterahati Islamic Boarding School [19/04]

Dikutip dari Radar Lombok, Dr. MA Muazar Habibi Pengasuh Pesantren LHIBS Lombok Barat menuturkan, dalam kunjungan itu, Gubernur memberikan apresiasi atas kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat. “Beliau memberikan apresiasi. Hampir satu tahun LHIBS bertahan sekolah tatap muka dengan fasilitas sekolah yang cukup untuk prosedur pencegahan covid-19,” ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, Gubernur juga melakukan diskusi dengan para santri LHIBS. Dalam diskusi Gubernur bertanya tentang kondisi kesehatan para santri yang ada. Bahkan Gubernur juga berdiskusi dengan pakar pendidikan tentang Indonesia Gemilang. “Gubernur NTB Berdiskusi dengan Pakar Pendidikan tentang Indonesia Gemilang,” tegasnya.

Dalam diskusi, Gubernur menyatakan komitmen dan memberikan dukungan kuat untuk memajukan pendidikan di NTB. Selain itu, dalam diskusi, santri mengemukakan bahwa mereka dalam kondisi sehat selama kurang lebih setahun sekolah tatap muka.

Dijelaskan Muazar, LHIBS adalah salah satu sekolah percontohan di Lombok Barat yang sudah mendapatkan izin bersama dengan 10 sekolah lainnya untuk melakukan kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka. “LHIBS mendapatkan surat resmi membuka sekolah tatap muka dari satgas covid-19 Lombok Barat, ” jelasnya.

Selama pandemi, kata Muazar LHIBS berinisiasi membuat protap sekolah tatap muka masa covid-19 yang digunakan rujukan oleh Satgas Covid-19 Lombok Barat sehingga dibuka 10 sekolah lainnya menyusul masuk sekolah tatap muka. Dan pada Ramadan ini, LHIBS juga tetap masuk tatap muka seperti biasa.

LOMBA OLIMPIADE MIPA SMP/MTs SE-PULAU LOMBOK 2021

Alhamdulillah ananda-ananda hebat santrti SMP Lenterahati Islamic Boarding School Mendapat hasil terbaik dalam Lomba Olimpiade MIPA di SMA 5 Mataram tingkat SMP/MTs se-Pulau Lombok.

Alhamdulillah anak-anak yg mendapat juara sebagai berikut :
1. Fatih Naufal (Juara harapan 1)
2. Nabila Hasna A. (Juara harapan 2)
3. Afifah Namira L. (Juara harapan 3)

Berani berkompetisi sudah merupakan juara bagi kami, semoga ananda-ananda hebat santriwan dan santriwati Lenterahati Islamic Boarding School tetap berprestasi.

SANTRI SEHAT ZAHIR DAN BATIN

SANTRI SEHAT ZAHIR DAN BATIN

Karena santri bagian dari umat Islam dan Islam adalah agama mayoritas penduduk Indonesia. Maka, jika santri sehat, niscaya Indonesia semakin kuat. Sehat yang dimaksud adalah sehat zahir dan batin.

Santri, untuk bisa menikmati sehat zahir bisa dengan cara berolahraga, istirahat yang cukup dan menjaga pola makan. Sementara secara batin, santri seharusnya lebih sehat. Sebab, santri mesti menyadari dan meyakini bahwa semua yang terjadi di dunia sudah ada yang mengatur. Tugas kita hanya berusaha. Semisal, ingin punya ilmu, ya, belajar, yang memberi ilmu itu Allah. Dengan begitu, dalam menjalankan sesuatu akan lebih enjoy. Jiwa bakal tenang, tidak takut sakit, miskin dan lainnya. Ketenangan jiwa inilah yang membuat kita lebih sehat, karena pikiran negatif yang lahir dari ketidaktenangan jiwa sangat mempengaruhi kesehatan.

Kaitan santri dengan kesehatan?

Sangat erat. Banyak dalil dalam Islam yang berkenaan dengan kesehatan, baik hadis ataupun maqālah, seperti an-nazhafatu min al-iman. Apapun yang masuk pada perut kita harus bersih. Higienis secara islami, dalam artian tidak mengonsumsi barang haram, seperti minuman keras, bangkai dan yang lain, itu tidak baik bagi kesehatan. Makan tidak berlebihan, cara sehat yang sudah diakui oleh banyak kalangan. Begitulah Islam mengatur kita.

Dengan ini, seharusnya santri menjadi sosok yang paling bisa menerapkan gaya hidup sehat. Apalagi ada santri yang bisa mempraktikkan berhenti makan sebelum kenyang, rajin puasa Senin-Kamis, Daud dan yang lain, insyaallah akan lebih sehat.

Namun, bukan berarti ketika ada santri sakit disebut “kurang santrinya”, bukan seperti itu. Sakit, ya, sakit. Karena, kembali lagi pada yang tadi, semua sudah ada yang ngatur, termasuk sehat dan sakit. Hanya saja, kita sebagai santri harus tetap menerapkan pola hidup sehat sebagai langkah ikhtiar.

Yang perlu ditekankan adalah bagaimana santri menjalankan ajarannya dan bagaimana cara mereka menyikapi apa yang telah digariskan oleh Allah. Ketika sakit, maka bersabar. Bersabar dalam mencari obat, beristirahat dan bersabar dalam ikhtiar-ikhtiar yang menjadi wasilah bagi dirinya untuk sehat. Ketika sehat juga bersabar dalam menjalankan ibadah dan bersyukur dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi orang lain. Intinya santri dan sehat berkaitan erat. Sebab, dengan bersungguh-sungguh dalam mempelajari ilmu agama dan mengaplikasikannya, insyaallah, santri akan sehat zahir batin.

Santri adalah komunitas tak acuh pada kesehatan. Benarkah?

Tidak benar, karena ajarannya sudah sesuai dengan kesehatan. Anggapan seperti itu, mungkin karena muslim yang identik dengan santri adalah mayoritas, sehingga yang tidak melakukan ajarannya (hidup sehat, red) akan mudah tampak dan terlihat lebih banyak daripada yang minoritas. Logikanya begini, semisal 1000 banding 10, maka setengah persen dari 1000 akan lebih terlihat banyak dibanding satu persen dari 10 tadi.

Maka niat kuat kami (azzam) untuk menguatkan dan menyehatkan santri di Pesantren Lenterahati Islamic Boarding School bukan hanya menempa ilmu rohani dan ruhiyah tetapi juga menempa fisik dan memberikan pelayanan kesehatan 24 jam, asrama yang hygenis, menjaga santri tetap sehat. Pun ketika ada santri yang sakit walaupun itu gatal-gatal yang sebagian orang mengatakan itu ciri khas santri, namun kami tetap tak ingin santri berlama-lama gatal dan bila perlu kami segeralah untuk berobat yang menyediakan sarana kamar mandi yang bersih, laundry yang steril dan didukung oleh SDM yang siap 24 jam mendampingi para santri.

WaAllahu a’lam bi showab.

Abuya Muazar Habibi
Pengasuh Pesantren LENTERAHATI Islamic Boarding School

Masalah Yang Sering Muncul Pada Anak Usia SD

Masalah Yang Sering Muncul Pada Anak Usia SD

Konon dunia anak usia sekolah dasar (SD) adalah dunia sejuta masalah. Tapi sebenarnya jika dilihat lebih jauh, masalah itu terpusat pada 4 hal, yaitu:

1. Malas belajar.

Ini masalah umum anak sekolah dasar, sulit sekali diminta untuk belajar.

Solusinya: Jika kondisi anak enggan atau malas belajar, harus dilihat lagi apa penyebabnya. Ada anak yang malas belajar karena dia memiliki tingkat kecerdasan tinggi, sehingga mudah bosan/jenuh dengan metode pengajaran atau materi yang monoton.

Jika hal ini terjadi, guru bisa memberikan materi yang lebih menantang atau meminta anak untuk membantu guru mengajari teman-temannya yang lain misalnya, alias menjadi asisten guru.

Selain itu ada juga anak yang malas belajar karena ia mencari perhatian dari orang sekelilingnya, misalnya dia ada masalah di rumah atau orangtua sedang ada masalah di rumah. Hal ini mempengaruhi anak saat belajar di sekolah.

2. Senang melanggar peraturan

Kesannya, anak sekolah dasar identik dengan trouble maker, si pembuat masalah.

Solusinya: Lihat dulu alasan anak melakukan hal yang dianggap masalah itu. Sebab ada anak yang  melanggar karena ia mencari perhatian, ada juga  anak yang ingin mencoba-coba. Bahkan ada juga yang melakukannya karena menurutnya hal itu menantang. Tapi ada juga anak yang terpengaruh oleh teman-teman sekelasnya, jadinya dia terbawa arus untuk melanggar peraturan.

Untuk menyikapi masalah itu, sebisa mungkin hindari langsung menuduh tanpa bukti yang jelas, tapi cari tahu alasan anak melakukannya. Berikan juga konsekuensi yang logis padanya jika melakukan hal itu. Misalnya, kalau anak keluar dari sekolah tanpa izin, maka setiap hari—selama satu minggu, dia harus melapor ke guru. Atau dengan bahasa lain dikenakan wajib lapor.

3. Suka melakukan bulying kepada siswa lain

Masalah ini dialami sebagian anak, yang cenderung memiliki kemampuan atau kekuasaan lebih.

Solusinya: Untuk masalah bullying merupakan masalah yang pelik dan dihadapi semua sekolah di mana saja. Pada umumnya bullying ini dilakukan oleh pihak yang merasa memiliki kekuasaan lebih dan menekan anak yang dilihatnya lemah.

Sekadar tahu saja, sejatinya pelaku bullyingmemiliki masalah tersendiri. Pelaku bulliying  ada kemungkinannya ingin membuktikan bahwa dia bisa, dia ada, dan berusaha mencari perhatian karena dia merasa tidak berhasil/bermasalah dengan bidang lain, jadi ia membuktikannya dengan cara tidak tepat.

Ada juga pelaku bullying yang berakar pada masalah keluarga, misalnya orangtua bercerai atau bertengkar di depan anak, sehingga ia mencontoh perilaku yang kurang baik yang dilakukan orangtuanya kepada orang lain.

Untuk mengatasi hal ini dan juga mencegahnya tidak terjadi, perbanyak kegiatan yang melibatkan lintas usia/kelas. Misalnya, dengan mentoring atau kegiatan kelompok yang mengharuskan semua anak untuk terlibat, memberikan pelatihan tentang bullying dan bagaimana mengatasinya. Misal, saat ada teman yang dibully, teman yang lain diajarkan harus berani melerai dan saling menasihati, bila perlu anak dilatih untuk menceritakan kondisi yang dialami temanya kepada gurunya terlebih dahulu.

Dalam hal bullying ini orangtua harus bijak tidak baik jika orangtua lantas ikut campur dan menyelesaikan masalah dengan menegur temannya yang melakukan bullying tanpa melibatkan guru disekolah.

Orangtua tidak perlu emosional terlebih dahulu, yang perlu dilakukan justru menenangkan anak agar anak tidak trauma dan tidak dengan pada temannya.

Jika orangtua sudah bertemu dengan gurunya maka orangtua harus menjadi mediator antara anaknya dengan teman yang masukan bullying tadi bila perlu guru harus mempertemukan kedua orangtua agar masalah tidak memanjang menjadi persoalan antar orang tua.

Semoga bermanfaat.

Abuya Muazar Habibi